Rabu, 16 Oktober 2013

Motor Induksi

Motor induksi banyak digunakan diberbagai sektor, mulai dari rumah tangga sampai industri. Alasan yang mendasari hal tersebut adalah beberapa keuntungan dari penggunaan motor induksi. Beberapa keuntungan tersebut adalah
- Murah, konstruksi yang kokoh, sederhana
- Mudah dalam perawatan dan biaya perawatan lebih murah
- Efisiensi tinggi dalam keadaan normal (rugi gesekan kecil karena tanpa sikat)

Tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dari penggunaan motor induksi yaitu
- Kecepatan motor tidak mudah untuk dikontrol
- Arus mula motor biasanya 6 kali dari arus nominal
- Faktor daya rendah pada beban yang ringan



Motor induksi tergolong motor AC yang terdiri dari lilitan/kumparan stator (bagian yang diam) dan rotor (bagian yang berputar). Lilitan pada stator disuplai oleh tegangan AC yang menghasilkan tegangan induksi pada lilitan rotor, layaknya induksi pada transformer. Hal tersebut memungkinkan munculnya kutub ganda (North/South) dan menghasilkan pola medan magnet di udara. Medan magnet tersebut menentukan kerapatan fluks (flux density) sinusoidal di udara, seperti yang ditunjukkan oleh gambar berikut ini.


motor ac 2

motor ac 3


A diagram of a solenoid. The current runs up from the battery on the left side and spirals around with the solenoid wire such that the current runs upward in the front sections of the solenoid and then down the back. An illustration of the right hand rule 2 shows the thumb pointing up in the direction of the current and the fingers curling around in the direction of the magnetic field. A length wise cutaway of the solenoid shows magnetic field lines densely packed and running from the south pole to the north pole, through the solenoid. Lines outside the solenoid are spaced much farther apart and run from the north pole out around the solenoid to the south pole.






Torsi merupakan besarnya usaha yang dilakukan untuk memutar  benda pada porosnya. Torsi merupakan perkalian vektor cross product. Nilai torsi maksimum didapat saat gaya F tegak lurus dengan jari-jari r atau sin (90) = 1. Torsi yang menyebabkan benda berputar dan berhenti jika ada usaha yang melawan gaya sentrifugal dengan besar yang sama.


Cara mengukur torsi motor dengan menggunakan beban.
Torsi Mekanik
T = r x F
T = |r| |F| sin (theta)

T = b x F [N.m]
T = w x b [N.m]

dengan T = torsi [N.m]
            b = jarak gaya dengan porosnya [m]
            F = gaya sentrifugal [N]
            w = berat, m.g [N]








Arah torsi pada propeler di quadcopter.


Torsi juga dapat dihitung dari melalui persamaan lain.

P = T/t
T = L.F
P = F (L/t)
v = L/t
Dalam satu putaran penuh, L = 2.π.r
v = n.2.π.r
P = n.2.π.r.F
P = n.2.π.T [N.m/menit atau Watt]
P = N.m/menit jika T dalam N.m
Untuk Daya Listrik
P = (2.π.n.T)/(60.1000) [kW]
Dimana 60 adalah 60 detik
             1000 N.m/detik = 1 kW
P = n.T / 9549 [kW]
dengan P = daya keluaran motor [Watt]
            T = torsi motor yang dihasilkan [N.m]
            L = jarak yang ditempuh dalam satu putaran poros [m]
            v = kecepatan [m/s]
            r = jari-jari motor [m]
            F = gaya yang diberikan [N]

Torsi Elektromagnetik
P = T x ω [Watt]
P = T x 2π x ω(rpm) [Watt]
P(kW) = T x 2π x ω(rpm)/6000 [kW]
6000 = (60 detik).(1000W)
P(HP) = T(lbs.ft) x ω(rpm) / 5252 [HP]
dengan P = daya [Watt atau HP]
            T = torsi [N.m atau lbs.ft]
            ω = kecepatan angular [rad/s atau rpm]

Garis gaya fluks dari medan magnet yang diinduksikan dari kumparan stator akan memotong kumparan rotornya yang akan menimbulkan tegangan induksi emf (ggl) [Faraday Law]. Arus yang mengalir pada kumparan rotor berada dalam medan putar stator dan menghasilkan garis gaya fluks, dan menyebabkan kumparan rotor mengalami gaya Lorentz yang berpasangan dan berlawanan arah [Lorentz Law]. Gaya Lorentz tersebut menimbulkan torsi dan cenderung menggerakkan rotor sesuai dengan arah pergerakan dari medan induksi stator.

motor ac 5




Penentuan Torsi berdasarkan hukum Lorentz.
T = r x F dengan F adalah B.i.L



Terdapat dua jenis rotor pada motor induksi yaitu wound dan squirrel cage.


motor ac 4
Squirrel Cage

Motor induksi akan berputar jika terdapat slip, yaitu perbedaan nilai kecepatan sinkron dengan kecepatan rotor. Nilai kecepatan sinkron didapat dari



dengan ωs = kecepatan sinkron [rad/s atau rpm]
            ω  = kecepatan, 2.π.f [rad/s]
            f    = frekuensi [Hz]
            p   = jumlah pole 

Sedangkan besarnya slip adalah


dengan s    = slip motor
            ωs = kecepatan sinkron [rad/s]
            ωr = kecepatan rotor [rad/s]
            ns = kecepatan sinkron [rpm]
            nr = kecepatan rotor [rpm]

Jika tegangan tiap fasa pada stator, vs = √2 Vs sin ωt, maka fluks yang dihasilkan pada rotor adalah


Sehingga, tegangan induksi tiap fasa pada rotor adalah


dengan N= jumlah lilitan pada tiap fasa rotor
           ω= kecepatan putar rotor atau frekuensi (Hz)
           δ     = posisi relatif rotor
            Er = nilai rms tegangan induksi pada rotor tiap fasa [V]
           E= nilai puncak tegangan induksi pada rotor tiap fasa [V]

Rashid, Muhammad H. 2004. Power Electronics Circuit, Device, and Applications, 3rd ed. United States of America : Pearson Prentice Hall.

Dalam hukum Faraday dinyatakan bahwa


Jika medan magnet berosilasi sinusoidal dengan frekuensi f, dan bentuk rangkaian sama, maka besarnya fluks magnetik yang dihasilkan adalah  


motor ac 6

Besarnya tegangan induksi dan arus di rotor linier dengan besarnya slip. Sehingga Torsi memiliki hubungan yang linier dengan slip.

Rangkaian Ekivalen untuk Satu Fasa


motor ac 7

dengan 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah" Pramoedya Ananta Toer (Rumah Kaca, hlm. 352)